Langit memanglah akan tetap sama, Namun melihatnya dari
sebuah sudut yang berbeda tentu akan memberi sensasi yang berbeda pula. Aku percaya, Mereka orang-orang yang telah
melihat langit dari berbagai sudut yang berbeda akan mengerti. Meski aku
sendiri masih terus berharap akan mendapat kesempatan yang sama. Pergi ke luar negeri, berjaket tebal, Cokelat
panas, salju, musim panas yang begitu heboh, serta setumpuk Buku berbahasa
inggris atau asing lainnya.
Harapan tanpa usaha memanglah sia-sia. Bukannya aku tak mau
usaha, Aku hanya bingung harus memulai dari mana. Angka nol yang masih sebatas
nol ialah dimana tepat aku berdiri sekarang. Impian ke Luar negeri masih
terlihat jauh. Sangat Jauh.
Aku percaya, Perlahan angka nol akan menjadi satu, dua,
tiga, hingga seratus. Aku tak ingin menetap pada hasil yang sebenarnya tak ada.
Menyombongkan diri karena merasa hebat berbahasa inggris, sementara ketika
kenyataan yang berbicara, belum prestasi akademik ataupun non akademik yang
pantas dibanggakan yang pernah ku raih. Semua masih terlihat begitu semu.
Hari ini, mimpiku begitu menggebu. Harapku begitu dalam
hingga memecah tangisku seketika. Aku masih tetap berada di angka nol. Mungkin
nol koma satu. Entahlah. Dada ini terasa sesak ketika mata baru saja
menyaksikan seorang anak manusia berada dimana seharusnya aku berada, seorang
sebaya yang telah menggenggam apa yang seharusnya ku genggam. Jejak mimpinya telah berlabuh, selangkah lebih
jauh dari angka nol.
Aku tak akan bertahan pada angka nol lebih lama lagi. Tak
akan. Aku harus segera bangun, Menghadapi realita yang sungguh tak bisa ku
lalui hanya dengan sebuah mimpi. Mimpi tadi malam, akan menjadi sebuah tujuan
esok pagi dan ku pastikan akan menjadi realita esok hari atas izin Allah.
Tulisan ini, ku pastikan ialah langkah awal yang ku ambil. Semoga
aku dapat memulai semuanya dengan sebuah tulisan. Amin YRA.
No comments:
Post a Comment